Teknik Pemeriksaan Ct Scan Kepala Dengan Indikasi Stroke Di Instalaasi Radiologi Rsd Nganjuk
DOI:
https://doi.org/10.30994/sjr.v6i1.53Keywords:
Ct Scan Kepala, StrokeAbstract
Stroke adalah suatu kejadian rusaknya sebagian dari otak. Terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, atau jika robek atau bocor. Stroke, atau cerebrovascular accident (CVA), adalah hilangnya fungsi-fungsi otak dengan cepat, karena gangguan suplai darah ke otak. Hal ini dapat terjadi karena iskemia (berkurangnya aliran darah) dikarenakan oleh penyumbatan (thrombosis, arterial embolism), atau adanya haemorrhage (pendarahan). Stroke iskemik yang biasanya disebabkan oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita stroke dan bisa mencapai 85 persen, sedangkan stroke pendarahan hanya 15 persen, tetapi stroke pendarahan dapat menyebabkan kematian pada 40 persen pasiennya. Yang perlu diperhatikan juga adalah stroke iskemik ringan yang gejalanya mirip stroke, tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam (transient ischemic attacks (TIA)). Hal ini terjadi karena penyumbatan pembuluh darah hanya terjadi sementara. Tetapi bagaimanapun, jika hal ini terjadi, maka kemungkinan terjadinya stroke berikutnya yang lebih berat dapat terjadi.
CT Scan kepala pada kasus stroke non hemoregik yang paling optimal dalam menggambarkan informasi citra anatomi dari 6 variasi slice thickness dan interval reconstruction yaitu pada variasi 2 dengan nilai slice thickness 1 mm dan interval reconstruction 0.5 mm yang memiliki nilai mean rank paling tinggi yaitu 4.65. Terdapat perbedaan anatomi pada setiap variasi slice thickness dan interval reconstruction, Pada variasi slice thicknesss 1 mm dan interval reconstruction 0.5 mm menghasilkan gambaran antomi yang paling optimal. Pada tanggal 20 Januari 2024, pasien dengan inisial mrs. S datang ke instalasi radiologi RSD Nganjuk dengan diantar oleh transporter IGD
menggunakan brangkart, pada lembar permintaan tersebut tertulis permintaan radiologi untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala Non kontras.
Prosedur pemeriksaan CT Scan kepala Non kontras yang dilakukan di RSD Nganjuk dibedakan ada dua yaitu kasus trauma dan non-trauma, pada kasus trauma diperlukan penambahan informasi diagnostic seperti perhitungan volume pendarahan dan pembuatan tampilan gambar 3D.
References
Bruce W. Long. 2016. Merrill’s Atlas of Radiographic Positioning and Procedure.
Volume 2. Edisi 13. Elsevier. USA
John P. Lampignano. 2018. Radiographic Positioning and Related Anatomy. Edisi
Mosby. USA
Rasad, Sjahrir. 2011. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi: 6. Terjemahan: dr. Brahm U. Pendit. Editor: dr. Nella Yesdelita. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.



